Ini Waruga Lemah (bentuk bumi) yang terjadi (dari) Sang Hyang Hanteu (ketidakadaan), seperti (juga) aku yang berupa putih semasa jagat belum ada, akulah yang sudah dijadikan lebih dahulu, ketika mula-mula (dijati?) dimuliakan (derajat manusia mulia dari mahluk lain?) disimpan diangkasa, aku menempati kosong tempat berpijak ditempat yang tidak ada bahaya (yang tidak digoda hawa nafsu?) dewata belum ada, sebab aku menempati raga sukma Sang Lenggang Mulinang (Yang Suci tidak bisa di Indra?), ada dari ada ketidak ada, mula-mula menempati raga mula Tan Ana (ada hubungan dengan tanana dalam cerita Batara Kala?) rusak mula wisesa (kewisesaan permulaan manusia, yang dimuliakan), yaitu akulah yang dikuasai menyendiri di dunia sejagat raya, tempatku bernama Sang Yuga Sang Rasik Seda. Aku memasuki ke/dari Tak Ada ke ada pangiuh (kurungan, raga?) dengan Bayu (angin, semangat kehidupan, roh?) yang dituturkan Sang Barsapona Ulon Bojongsoang Sargeh Gandawati.
(sumber:seminar sejarah dan budaya II tentang Galuh’1990)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar